Monday, April 22, 2013

BIOGRAFI IWAN FALS


IWAN FALS yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 51 tahun) adalah seorang Penyanyi beraliran balada dan Country yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara

BIOGRAFI

Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara. Beberapa konser musiknya pada tahun '80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun band-nya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu

KELUARGA

 

 

Iwan lahir dari pasangan Lies (ibu) dan Kolonel Anumerta Sucipto (ayah). Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos", hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Raya Rambu Rabbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri,Pada tahun 2002, Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Gilang. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis.  Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.

Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugreahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.

Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.

Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.

PENDIDIKAN

DISKOGRAFI
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat. 

Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album 50:50 yang beredar di tahun 2007.

ALBUM

 SINGLE

Single Hits yang dibawakan penyanyi lain

  • Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
  • Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
  • Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)
  • Damai yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)
  • Orang dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)
  • Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)
  • Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)
  • Nyanyian Laut (dibawakan Nicky Astria)
  • Menangis (dibawakan oleh Franky S.)
  • Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica)

Album kompilasi

  • Tragedi
  • Banjo & Harmonika
  • Celoteh-celoteh
  • Celoteh-celoteh 2
  • Country
  • Tembang Cinta (1990)
  • Akustik
  • Akustik Ke-2 (1997)
  • Salam Reformasi (1998)
  • Salam Reformasi 2 (1999)
  • Prihatin (2000)

Film

 Sumber : Wikipedia Iwan Fals

Saturday, February 16, 2013

MALAS NO SUKSES


MALAS memang salah satu penyakit yang sering hinggap pada kita, kadang ia datang di saat-saat yang sangat genting seperti dateline tugas atau ujian semester.


Ditinjau dari sisi psikologis, malas memang bukan penyakit fisik yang dapat terlihat secara kasat mata, bisa dikonsultasikan ke dokter lalu kita cari obatnya di Apotek. Ia adalah salah satu penyakit dalam yang berbahaya karena menyerang hati, pusat seluruh organ kita. Ia juga dapat disebut sebagai kelemahan mental, karena memang virus malas menyerang bagian penting dalam pergerakan hidup manusia, mental. Dengannya kita dapat bersemangat dan optimis menatap hidup, ketiadaannya akan membuat manusia terus berada dalam jurang pesimistis. Ternyata penyakit inipun tak memandang usia, golongan, tua, muda, anak-anak, remaja, semua dapat terkena penyakit ini.


Banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi malas, di antaranya; terlalu terbebani dengan tugas, tidak suka dengan pekerjaan yang ia kerjakan, keadaan yang tertekan, bawaan sejak lahir, terlalu banyak harapan (muluk) yang tidak dapat direalisasikan dan lain-lain. Tapi semua itu tak dapat dijadikan alasan seseorang untuk bermalas-malasan.

....Malas adalah salah satu penyakit dalam yang berbahaya karena menyerang hati, pusat seluruh organ kita...

Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang sedang terjangkit “virus abu-abu” ini, atau paling tidak dapat sedikit memberi pencerahan dalam gelapnya dunia di bawah naungan awan malas.


Beberapa trik di bawah ini dapat anda coba ketika malas atau mulai merasakan gejala-gejala penyakit ini:


1. Intropeksi dan berkeinginan kuat untuk berubah.

Seluruh orang sadar bahwa malas adalah perbuatan yang kurang baik, anehnya ternyata kita sering melakukan hal ini. Tak bijak rasanya kalau kita terus menyalahkan diri tanpa ada niat untuk berubah, selain memang malas adalah perbuatan yang manusiawi, menyesal tanpa adanya usaha untuk berubah sama saja nihil.


Langkah awal yang tepat ketika kita malas adalah introspeksi dan berniat untuk berubah, karena ketika seseorang mempunyai niat dan keinginan yang kuat maka ia akan menemukan cara dan jalan keluar dari setiap masalah yang ia hadapi. Bahkan seorang guru kami pernah berpesan, “Himmatu rijal tahdimul jibal” (keinginan yang kuat seseoarang dapat menghancurkan gunung). Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, selama niat masih terpatri dalam diri maka yakinlah kesuksesan akan selalu menghampiri.

...Harus ada introspeksi dan berniat untuk berubah, karena ketika seseorang mempunyai niat dan keinginan yang kuat maka ia akan menemukan cara dan jalan keluar dari setiap masalah...

Keinginan untuk berubah ini dibarengi dengan sedikit merenung akan dampak negative dan positif yang kita dapat dari kemalasan ini. Sesudah merenung dan intropeksi diri kita bisa meninggalkannya sambil sedikit tersenyum dan katakan dalam diri; “Saya akan selalu semangat dan tidak akan malas lagi”. Kabarnya, sedikit senyum dapat merenggangkan otot-otot kita yang sedang tegang.


Untuk berubah, tak etis kalau kita masih menunda-nunda (taswif) hingga esok. Mulailah dari sekarang, tak ada kata nanti, esok, ini dan itu. Semua sudah harus dimulai saat ini juga karena tugas kita lebih banyak dari kesempatan yang kita miliki. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Dan kalau bukan dari hal ini darimana lagi? 3M.


2. Bangkit, bergerak dan cari Motifasi tuk terus bangkit.

Setelah membulatkan tekad dan niat untuk meninggalkan kemalasan, kita mulai kembali beraktivitas. Kita bisa memulai dari kegiatan yang paling kita sukai namun masih membawa manfaat. Mencoba kegiatan baru yang tak biasa juga tak ada salahnya, semakin banyak kita menyibukkan diri semakin terkikis pula kemalasan kita. Usahakan penuhi hari-harimu dengan kegiatan dan aktifitas. Dari aktivitas-aktivitas yang kita lakukan mungkin akan membentuk sebuah kebiasaan baru yang menyenangkan hingga kita akan merasa enjoy melakukannya.


Di bawah ini ada beberapa opsi untuk mengisi hari-hari malasmu:


  • Menonton acara TV yang dapat membangkitkan semangat dan motivasi seperti Kick Andy, Mario Teguh, ESQ dan lain-lain.
  • Mengunjungi kawan dan saudara (silaturahmi), selain menjalin persaudaraan, kita juga mendapat pahala dan karunia berupa umur panjang dan rizki yang luas. Kita juga dapat mengendurkan otot yang sedang tegang dengan saling bercanda ria dan bertukar cerita.
  • Rekreasi, mungkin kegiatan yang penuh kadang membuat kita jenuh. Rekreasi dapat menjadi selingan dari sekian kegiatan kita yang padat. Berkunjung ke taman dan kebun bisa jadi pilihan yang baik dan ekonomis, selain harganya murah, rekreasi ini bisa mencerahkan pikiran dan menyehatkan mata.
  • Membaca buku yang memotivasi untuk dapat bangkit dan bergerak kembali, seperti 7 Habits, buku para Trainer. Bagi para pelajar pencari ilmu ada beberapa buku yang dapat dijadikan bahan bacaan seperti; Ta’limul Muta’allim Thariqut Ta’allum karya Imam Zarnuji, Shafahat min Shabril Ulama karya Syekh Abdul Fattah Abu Guddah , Uluwul Himmah karya Muhammad Ismail Al Muqaddim, La Tahzan karya ‘Aidh Al Qarny, Al Jami’ Li Akhlaqi Rowi wa Adabus Sami’ karya Imam Khatib Al Baghdadi, Tadzkirotus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim karya Imam Ibnu Juma’ah, Al Mufid fi Adabil Mufid wal Mustafid karya Imam Al ‘Almawi.


3. Ciptakan tujuan dan target hidup.

Tujuan dan target ibarat peta, tanpanya perjalanan hidup akan terasa hampa dan tak terarah. Sudah seyogyanya bagi seorang yang ingin bangkit dari kemalasan untuk membuat tujuan dan target dalam hidupnya, kalaupun sudah ada ia dapat mengeceknya kembali serta menganalisis kelemahan apa saja yang ia miliki dalam (awakness).


Setelah menentukan tujuan dan arah hidup, hal penting lainnya adalah disiplin. Tanpanya semua yang sudah direncanakan akan nihil dan sia-sia. Jangan pernah memberi peluang pada hawa nafsu untuk menjatuhkan kita dalam lubang kemalasan untuk yang kesian kalinya.


4. Benahi hati.

Pusat penyakit malas adalah hati. Semua akan dapat diselesaikan dengan menyembuhkan hati. Para Ulama memberikan lima alternatif untuk membenahi hati yang sedang eror; membaca Al Qur’an dengan penuh penghayatan, mendirikan shalat malam, perbanyak zikir, berkumpul dengan orang shaleh dan berpuasa. Hati adalah sentral dari semua organ manusia, ketika ia sudah baik maka seluruh tubuh akan baik begitupun ketika hati masih rusak maka jangan harap organ lain akan baik. Sering-seringlah berbenah hati, Karena kalau sudah rusak kita akan sulit mengobatinya. Pastikan kondisi hati selalu mood dengan banyak bertaqarrub pada yang Maha Kuasa.


5. Bentuk komunitas yang baik.

“Bergaul denagan tukang minyak wangi, akan terkena wangi. Bergaul dengan tukang las akan terkena baunya juga.” begitulah kiranya pepatah berkata. Pergaulan sedikit banyak mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku seseorang. Ketika kita sedang merasakan penyakit ini, cepat-cepatlah mencari komunitas dan lingkungan yang baik untuk dapat memprotek kita dari segala keburukan yang dapat ditimbulkan olehnya. Banyak orang yang dapat menaklukan hawa nafsu dan kemalasannya seorang diri, tapi tak sedikit dari kita yang tak dapat bangkit dari kemalasan hanya dengan seorang diri. Disinilah peran penting seorang teman dan orang lain untuk dapat memberikan support dan dukungan bagi kita untuk dapat bangkit kembali.


Dari komunitas yang baik pula kita akan dapat mengembangkan kemampuan yang lainya. Kenali diri, gali potensi, raih prestasi. Kiranya trilogi ini yang sering didengungkan para sahabatku untuk terus berpacu dan berjuang. Masih banyak potensi yang terpendam dalam diri kita, sudah saatnya kita mengeksploitasi sumber daya itu.

6. Ciptakan kegiatan baru

Setiap sesuatu punya sebab akibat. Karenanya, usahakan semaksimal mungkin untuk meninggalkan segala faktor pendorong munculnya kemalasan ini. Tidur-tiduran, menonton film yang kurang bermanfaat, ngerumpi, berleha-leha dan menunda-nunda adalah sebagian aktivitas yang sudah harus menjadi “Black List” dalam agenda hidup kita ke depan. Tak jarang dari kegiatan baru inilah kita menemukan kegiatan yang sesuai dengan karakter atau menjadi income keuangan kita.

....Tidur-tiduran, menonton film yang kurang bermanfaat, ngerumpi, berleha-leha dan menunda-nunda adalah sebagian aktivitas yang harus menjadi black list...

7. Perbanyak doa.

Rasulullah SAW pernah memohon dijauhi dari beberapa perkara; kesulitan, kesedihan, lemah, malas, penakut, pelit, banyak hutang, dan tertindas. Tak ada sesuatu yang dijauhi Rasul kecuali memang ia memiliki dampak negative yang luar biasa. Salah satu permhonan Rasul di atas adalah dijauhi dari penyakit malas.


Salah satu doa yang sering Rasulullah SAW panjatkan adalah, 
“Allahumma inna na’udzubika minal hammi wal hazan wa na’udzubika minal ajzi wal kasal wa na’udzubika minal jubni wal bukhl wa naudzubika min galabatid daini wa qahril rijal”.


Terakhir, mungkin kita akan merasakan semua ini terasa sulit awalnya, tapi yakinlah kawan, dengan berjalannya waktu dan proses kita pasti kan dapat melewati itu semua.


Selamat Berjuang, selamat mencoba dan selamat meraih sukses. Semoga selalu ada berkah dalam setiap langkah. Wallahu wa RasuluHu ‘alam. 

Sumber  [voa-islam.com]

Wednesday, January 9, 2013

Jangan Galau, Allah Bersama Kita! Inilah 4 Ayat Anti Galau!


Zaman sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.

“Galau!!” merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.
...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.

Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.
...Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...
Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.

Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.
Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;

1. Sabar
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.

Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.

3. Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).

4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.

Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita. 

Sumber = [voa-islam.com]



Thursday, November 15, 2012

Biografi Gusti Hendy - Drummer

Fans GIGI yang Menjadi bagian GIGI

Add caption
Tahun delapan puluh tujuhan di Banjarmasin dan sekitarnya bila ada acara-acara sering ditampilkan sebuah band yang waktu itu cukup punya nama di seantero Banjarmasin, Pawakha Band sebagai penghiburnya. Satu keunikan dari band ini, di tengah-tengah penampilannya akan menyuguhkan sebuah gimmick yang akhirnya menjadi ciri khas Pawakha band hampir pada setiap kesempatan tampil dan menjadi satu ‘atraksi’ yang ditunggu-tunggu oleh penontonnya.

‘Atraksi’ apa gerangan? Di tengah-tengah Pawakha Band membawakan lagu-lagunya..tiba-tiba muncul anak kecil berumur tujuh tahun dan langsung duduk di belakang drums menggantikan posisi drummer Pawakha, dan digebraklah satu lagu rock yang saat itu cukup populer dengan rancak oleh si drummer cilik itu dan menimbulkan decak kagum sebaian besar penonton yang ada. Gusti Erhandy Rakhmatullah, begitu nama lengkap drummer cilik itu. Ya! Itu memang Hendy yang sekarang menduduki “kursi” drum GIGI. 

Masih berkisar sekitar masa kanak-kanak Hendy di Banjarmasin. Dia pertama kali kenal dengan perangkat drum saat di rumahnya sering diadakan latihan band kakaknya. Seperti anak kecil pada umumnya kalo ada seperangkat alat band pasti yang paling menarik adalah drum. Begitu pula dengan Hendy kecil, kalo band yang latihan itu lagi rehat, yang disatroni dipake mainan Hendy pasti drum. Dasar memang talentanya Hendy di drum, anak-anak band yang lagi latihan melihat Hendy mukul-mukulnya biar cuman main-main asal mukul tapi iramanya bener. Maka diusulkanlah ke ortu Hendy agar Hendy bakatnya diarahkan aja. Kebetulan saat itu belum nemu guru drum yang cocok buat Hendy, maka guru keyboard kakaknyalah yang didaulat untuk kasih les drum ke Hendy. Memang ga bisa detil, cuman basic-basicnya aja, lebih dikonsentrasikan ke belajar not balok, harga-harga not, beat-beat, belum sampe ke soal teknik bermain yang kompleks. Mungkin karena memang udah bakat, hanya beberapa bulan Hendy kecil udah bisa mainin beberapa lagu. Dan jadilah Hendy “bintang tamu” Pawakha Band kalo lagi manggung. 

Kebetulan di Banjarmasin juga ada pemain bass & gitar cilik berbakat yang sebaya dengan Hendy. Akhirnya dibentuklah band bocah dengan nama “Little Pawakha Band” dengan formasi trio Drum, Gitar dan Bass yang merangkap vokalis. Mungkin saat itu ter-influence ama formasi grup rock  gaek asal Surabaya, SAS (yang juga berformasi trio)yang memang sedang naik daun.

Kurang puas dengan ilmu yang didapat dari musisi senior lokal Banjarmasin, Hendy dan kakaknya setiap sekolahnya libur panjang, menyempatkan diri ke Jakarta untuk les ke musisi Jakarta. Hendy yang waktu itu sudah kelas empat SD (1989) pengen banget belajar ke Gilang Ramadhan. Sayang karena padatnya jadwal Gilang, Hendy hanya berkesempatan belajar ke asisten Gilang, Lemmy Ibrahim di Indra Lesmana Workshop (Sekolah Musik Farabi).

Ada cerita unik waktu Hendy les drum di Farabi. Lagi konsentrasi di salah satu kelas, tiba-tiba ada yang nengok. Si penengok menyapa Hendy kecil dan ngomong : “Sini gua gitarin”, (rupanya si penengok itu pemain gitar). Kayaknya si gitaris merasa gemes ngelihat drummer ke cil yang lucu dan permainan drumnya sudah cukup piawai itu hingga pengen iseng-iseng nge-jam. Maka terjadilah sebuah jam session kecil-kecilan antara Hendy dan gitaris tadi.  Saat itu juga ada Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan yang temannya si gitaris tadi. Belakangan baru ketahuan kalo pemain gitar tadi ternyata Dewa Budjana (waktu itu belum terbentuk GIGI). 

Unik dan lucu dua musisi, yang satu masih anak-anak berumur 9 tahun dan satunya sudah 26 tahun ketemu dan main bareng. Dan sekarang, lima belas tahun kemudian, dua orang itu nge-band bareng di GIGI.Masa libur hampir usai Hendy pun balik ke Banjarmasin. Hendy lumayan dapat bekal teknik-teknik bermain drum untuk dikembangkan sendiri di rumahnya. Syangnya drummer kecil ini belum serius banget di dunia musik. Main drum buat dia masih seperti mainan aja sama halnya dengan mainan anak-anak pada umumnya seperti games dan sebagainya. Jadi kadang-kadang kalau lagi bosan juga nggak disentuh sama sekali.

Tahun 1990 saat liburan panjang tiba, Hendy dan kakaknya pun kembali bertandang ke Jakarta untuk mencari kesempatan menambah ilmu musiknya. Obsesinya pengen belajar ke Gilang nggak pernah luntur. Nasib Hendy belum lagi beruntung, Seperti tahun lalu Gilang jadwalnya masih padat juga sehingga belum ada waktu buat kasih les drum ke Hendy. Sang kakak yang pemain keyboard menunya tahun ini menimba ilmu ke Andy Ayunir. Nah sama Andy Hendy ditawarin les sama kakanya, Arir Ayunir yang waktu itu drummer Potret.

Tak ada rotan akar pun jadi, maka Hendy pun mengiyakan untuk les ke Arie Ayunir. Hampir sebulan penuh Hendy mentransfer ilmu-ilmu drum dari Arie. Dianggap sudah cukup bertambah ilmu dan ‘jam terbang’nya dua personel “Little Pawakha Band” Hendy dan Amin (pemain bassnya) dinaikkan ‘pangkat’nya jadi personel “Pawakha Band” (nggak little lagi, meskipun benernya termasuk masih bocah). Dengan formasi baru itu Pawakha ngikut Festival Rock-nya Log Zhelebor, sayang nggak sampe masuk babak final.

Tahun berikutnya (1991) dengan ‘semangat 45’ Pawakha kembali ikutan festival band. Kali ini bukan versi Log Zhelbeour. Tapi sama-sama tingkat nasional yang diadakan di Bandung. Dan dewi fortuna sedang berpihak, Pawakha berhasil membawa pulang ke Banjarmasin trophy juara pertama. Lebih lengkap lagi Hendy juga meraih predikat drummer terbaik, juga pemain gitarnya.Masa SMP (1992 – 1995) Hendy dan band SMP-nya merajai festival-festival band  antar SMP maupun umum di Banjarmasin dan Kalimantan. Lucunya ikutan festival itu targetnya bukan band-nya pengen menyabet juara tapi cuman the best drummer aja.

Di masa hendy SMP itulah GIGI lahir (tepatnya 22 Maret 1994), dan ternyata Hendy ngefans banget ama GIGI. “Waktu itu koleksi gue yang terlengkap untuk band Indonesia ya cuman GIGI doang, lengkap dari album pertama sampe yang terbaru”, cerita Hendy. “Lebih-lebih gue ngefans berat ama Ronald, sampe-sampe album siapa pun kalo yang ngedrum Ronald pasti gue beli walo gue ga seneng lagunya”, sambung Hendy. Kefanatikannya ama GIGI kebawa juga ke band-nya yang juga bawain lagu-lagu GIGI.

Saat SMA Hendy mulai merasakan dan berpikir bahwa jalur hidupnya adalah main musik. Dari yang hanya main-main waktu kecil hingga SMA dia semakin menyadari kalo gak bakal bisa lepas dari main musik. Dia mulai mereka-reka lulus SMA nanti dia gak akan memilih kuliah di jurusan yang butuh konsentrasi pemikiran yang berat. Dia lebih pengen konsentrasi di musik, kuliah cuman sambil lalu aja. Meskipun dia tahu itu pemikiran yang cukup kontroversial di keluarganya. Sama halnya dengan keluarga / orang tua pada umumnya, yang ideal bagi mereka kuliah adalah nomor satu! Dan satu trauma sudah terbayang di pelupuk mata. Kakaknya yang juga nge-band, pas udah kuliah ‘terpaksa’ harus stop nge-band-nya, karena rambu-rambu “kuliah no.1” sedikit terlanggar.  Hendy harus bener-bener bisa menyiasati agar “kuliah no.1”, “nge-band (juga) no.1” gitu kali ya Hen! Dan itu perlu pembuktian! Saatnya pun tiba, 1998 Hendy lulus SMA dan memilih kuliah di Jakarta. Wow! Rasanya semakin deket aja ama cita-citanya! Yang pertama, satu keinginannya yang belum pernah kesampean akhirnya bisa juga : Les drum ke Gilang Ramadhan! Nyesuaiin jadwal les ama kesibukan Gilang jadi lebih mudah karena Hendy udah tinggal di Jakarta.

Gimana aktivitas nge-band Hendy setelah kuliah di Jakarta? Karena masih baru di Jakarta jadi ya masih sekitar band kampus aja.Belakangan Hendy ngebentuk band yang diberi nama “Fresh” (yang kemudian ganti nama “Pawakha”). Udah sempet bikin demo yang rencananya albumnya bakal diproduseri oleh Gilang. Tapi entah karena apa rencana album itu kandas di tengah jalan.

Terancam “Undang-Undang Kuliah No.1”

Tahun kedua di Jakarta, Hendy mendapat tawaran untuk menggatikan posisi drummer band-nya teman Gilang yang main reguler/rutin di sebuah café di Jakarta. Pucuk dicinta ulam tiba! Mulai melebarkan sayap nih! Tawaran itu di oke-in aja sama Hendy dan dia diminta datang ke café tempat band itu manggung rutin.
Pada saat yang telah ditentukan datanglah Hendy ke café tersebut. Dan…..Hendy kaget bukan main, ternyata yang main di band itu diantaranya Donny Suhendra, Mates, Albert Warnerin…musisi-musisi yang udah senior banget bagi Hendy…….

“Ah cuek aja….yang penting dicoba”, kata Hendy dalam hati. Dan lebih parah lagi, setelah pertemuan pertama itu, besoknya langsung Hendy yang harus nge-drum di band pengusung musik blues ‘n jazz yang bernama “Big City Blues” itu, lantaran pemain drumnya memang sudah cabut ke luar negeri. “Nggak pake latihan, nggak tau lagunya……….langsung main…bayangin aja…apalagi ama senior-senior gitu mainnya”, ungkap Hendy. “Paling main sekali kalo mereka gak cocok juga diganti lagi”, sambungnya. 

Ternyata dugaannya meleset. Hendy terus lanjut di “Big City Blues”, meski dengan omelan-omelan dari “Oom-Oom” itu, begitu Hendy mengistilahkan partner mainnya yang memang jauh lebih tua dari Hendy. Dari kondisi tersebut justru Hendy semakin banyak belajar. Lebih paham komposisi, lebih bisa main dengan ‘rasa’ “Nggak cuman asal heboh aja…”, unhgkap Hendy. “Terlebih lagi band itu nggak pernah pake latihan…langsung main. Justru itu buat gue lebih mengasah imajnasi gue saat bermain musik”, sambungnya lagi. Singkatnya bermain musik di “Big City Blues”  sangat bermanfaat bagi Hendy buat menambah pengalaman dan tentu saja ilmu-ilmu non formal yang didapat dari teman-teman seniornya yang ‘rajin’ ngomelin tadi.

Satu hal lagi yang nggak kalah pentingnya. Di “Big City Blues’lah debut Hendy sebagai pemain profesional dalam artian mendapat honor sebagai imbalan mainnya. “Lumayanlah…dari kebiasaan cuman jagain kiriman dari ortu di Banjarmasin…sekarang udah megang duit sendiri”, ungkap Hendy sambil ketawa. Tapi hal itu bukannya nggak mengandung konsekuensi…. Karena manggungnya hampir tiap hari…kuliahnya mulai goyah. Nah lo! Gimana dengan “undang-undang kuliah No.1”?  Alhamdulillah ‘krisis’ itu nggak berlarut-larut. Hendy dengan segala konsekuensinya bisa melewatinya dan membuktikan ke ortunya bahwa memang : “Kuliah No.1”, “Ngeband (juga) No.1”. Tahun 2003 dia diwisuda sebagai sarjana komunikasi.

Kejutan, Kejutan dan Kejutan

Selain manggung rutin di café, “Big City Blues” juga manggung rutin di “Blues Night” salah satu acara TVRI. Dari kiprah “Big City Blues” di TVRI inilah Jockie Suryoprajogo keyboardist Godbless tertarik dengan permainan drum Hendy. Untuk proyek pergelaran Rock Opera-nya, Jockie pengen Hendy yang nge-drum.
Jockie sendiri yang langsung telepon Hendy. “Halo…Hendy…ini Jockie…”, tiru Hendy. Haaah? Jockie Surjoprjogo yang legend itu? Ini kejutan kedua bagi Hendy sejak di Jakarta setelah diajak gabung  “Oom-Oom” di “Big City Blues”.

Dan memang di pergelaran Rock Opera Jockie Surjoprajogo yang di gelar di Plenary Hall JCC 29 Agustus 2002 lalu Hendy-lah yang ‘menduduki’ posisi drummer-nya. Dari Jockie Hendy banyak belajar tentang filosofi musik….dan tentu saja kembali ber-rock-ria setelah jenis musik itu beberapa masa ditinggalkan semenjak duduk di bangku SMA. Seakan kejutan estafet…..Hendy mendapat telepon dari manajemen Erwin Gutawa Orchestra yang ngajak dia buat main di pergelaran “Bali for The World” akhir tahun 2002. Erwin Gutawa??? Orchestra???? Itu cuman khayalan Hendy saat dia nonton pergelaran-pergelaran Erwin dan orchestranya via televisi. “Kapan ya….bisa main sama orchestra gitu…”, kenang Hendy. Usut punya usut ternyata Erwin nonton pergelaran Rock Opera-nya Jockie…dan terpikat juga dengan permainan drum Hendy. Maka jadilah Hendy drummer Erwin Gutawa Orchestra di acara “Bali for The World” yang digelar di GWK Bali akhir tahun 2002. Ngaak cuman itu aja, job Hendy berlanjut di konser-konser besar, maupun studio rekaman yang musiknya digarap Erwin Gutawa, setelah itu Erwin sering ‘memakai’ Hendy sebagai drummernya. Tahun 2003 Hendy gabung dengan “Telor Ceplok Band” yang akhirnya namanya berubah jadi “Omelette”. Sempat bikin album di bawah bendera POS Entertainment.  Karena perbedaan prinsip dan pertimbangan lain akhirnya Hendy mengundurkan diri dari Omelette.

Saat di Omelette inilah Hendy semakin akrab dengan personel GIGI. Selain GIGI satu manajemen dengan Omelette (POS entertainment), 4 lagu di album Omelette yang perdana adalah lagu karya Thomas dan Budjana (masing-masing 2 lagu).Hendy sempat juga diajak Budjana untuk latihan-latihan dengan formasi trio : Budjana (gitar), Hendy (drums), Adit (bass).

Suatu saat di tahun 2004 Hendy ditelepon Budjana dan diajak latihan. Pikir Hendy  seperti biasanya…..latihat formasi trio. Kaget juga saat Hendy dikasihtahu kalo latihan kali ini adalah latihan dengan GIGI dalam rangka persiapan album Sound Track Brownies.  Dan memang Hendy dipilih GIGI untuk menggantikan posisi Budhy Haryono. Beban yang lumayan berat buat Hendy. Beda dengan saat diajak Donny Suhendra dkk, diajak Jockie juga Erwin Gutawa yang cuman sebagai session player. Karena selain memang Hendy ngefans abis sama GIGI, dia merasa harus memikul tanggung jawab baru yang nggak main-main. Karena GIGI adalah grup band yang sudah mapan dan menggantikan posisi Budhy yang juga termasuk jajaran drummer senior yang disegani di blantika musik Indonesia. Sementara Hendy masih merasa drummer kemaren sore. Sebagai “GIGI” baru dia merasa secara moral memikul tanggung jawab terhadap fans GIGI, publik, dan pengamat musik.

Sampai-sampai sebelum masuk studio rekaman untuk menggarap album Original Sound Track Brownies Hendy merasa perlu untuk latihan individu dulu sebagai persiapannya. Hal yang nggak pernah dia lakukan sebelumnya saat dia akan masuk dapur rekaman sebagai session player.Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Dan Hendy sekarang adalah “GIGI” terbaru dan termuda di jajaran tiga “GIGI” lainnya.

Dan Hendy jadi ingat sekitar 10 tahun silam ketika dia masih sekolah di Banjarmasin, saat masih getol-getolnya nge-fans ama GIGI. Dia pernah berujar ke teman-teman band-nya : “Aku ntar yang jadi drummer GIGI”. Hendy sendiri nggak bisa jawab ketika ditanya apa yang menyebabkan dan memotivasi dia berucap seperti itu. Believe it or not!  (*res)