Wednesday, January 26, 2022

Cara Sholat Saat Sakit

Islam agama  yang  mudah. Ini  sebagaimana telah ditandaskan dalam Surat Al-Baqarah :  185 yang artinya sebagai berikut :
''Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendeki kesukaran begimu." (QS. Al-Baqarah:  185)
Dalam  ayat tersebut dinyatakan bahwasanya Islam itu mudah dipahami dan juga sangat rnudah  untuk dilaksanakan. Mudah  dipahami,  karena  sesuai  dengan  akal pikiran  rnanusia dari berbagai  tingkatan. Mudah  dilaksanakan, sebab rnengenal rukhshah yang mernungkinkan perubahan hukurn rnenjadi lebih ringan  dalarn kondisi tertentu  yang memberatkan pelaksanaan hukurn asal. Conteh paling kongkritadalah diperbolehkan makan bangkai dalarn keadaan darurat. Penyebab  timbulnya keringanan ada 7 (tujuh). Salah satunya  penyakit.  ( Theriqeb Al-Hushul, 40 danAJ-Asbah  wa An-Nedeir.  85).

Rukun Islam kedua adalah shalat. Shalat mempunyai beberapa persyaratan dan  rukun.  Rukun  shalat  secara garis besadigolongkan menjaddua, yakni  ucapan (al-aqwal)  dan pekerjaan atau gerakan tubuh  (al-af'al). Sebagian darinya dikerjakan dengan berdiri, sebagian   yang  lain dalam  posisi duduk.  Takbiratul ihrem membaca  fatihah, i'tidel, dan  ruku' dikerjakan sambil berdiri. Khusus ruku 'disertai membungkukkan setengah badan  sampai  tangan menyentuh lutut. Membaca tahiyat atau  tesyehud dan  salam  dilakukan dengan duduk. Sedangkan  sujud menempelkan jidat, kedua telapak tangan dan kaki serta lutut di atas  tanah.

Dengan  demikian, setiap  rukun mempunyai posisi  yang khusus.  Tidak dibenarkan membaca fatihah sambil duduk  atau membaca  tasyahud dalam  posisi  berdiri.  Mengabaikan posisi badan  bisa berakibat  pada  ketidakabsahan shalat.

Namun dalam kenyataan sehari-hari, karena berbagai faktor, dijumpai orang yang tidak mampu memenuhi ketentuan tersebut.  Ada yang bisa berdiri  tetapi  tidak bisa duduk,  begitu sebaliknya  tidak jarang pula  orang  mampu  berdiri  dan duduk tetapi  tidak  dapat membungkukkan badan.

Menghadapi kondisi  demikian,  kita tidak  perlu  khawatir seperti  telah saya  sebutkan  di  atas.  Dalam fikih  dikenal rukhshah, berupa  dispensasi atau keringanan hukum karena hal-hal  tertentu. Allah  tidak  membebani hamba-Nya dengan kewajiban  di luar  kemampuannya. Dia Rahman  dan  Rahim.

Penerapan rukhsbeh dalam  shalat  terwujud dalam bentuk diperkenankannya shalat fardhu  sambil duduk  bagi orang yang tidak mampu  berdiri. Jika tidak bisa duduk, boleh dengan  tidur  miring (al-idhthija ?). Kalau tidak mampu tidur miring, diperkenankan tidur telentang. Kalau masih tidak bisa, maka dengan isyarat. lidak mustahil,  semua anggota badan  tidak dapat  digerakkan.  Dalam keadaan demikian, shalat ditunaikan  dengan hati. Dalam sebuah hadis dari Imran Ibn Hushaia  Rasuktllah bersabda yang artinya :

"Shalatlah dengan berdiri.fika tidsk mempu, maka dengan .duduk. Jika  tidak mampu maka  di atas Iembung. fika  tidak mampu maka  dengen  isysret."

Pada prinsipnya  dalam kondisi bagaimanapun, selagi orang

·masih berstatus mukallaf, kewajiban shalat tetap berlaku baginya.  (Subul Al-Salam:  I, 200. Al-Fiqb  'ala Al-Madzahib Al- Arbe 'ah:  I, 497-500, Syarqawi:  I, 279).

Berdasarkan keterangan tersebut, orang yang dapat berdiri

.    tetapi tidak bisa duduk dan membungkukkan badan, semua rukun shalatnya  dikerjakan  dengan berdiri. Karena  -tidak  mampu, membungkukkan badan, ruku' dan  sujud  cukup   dilakukan dengan isyarat  (al-ima),  yaitu membungkukkan badan semampunya, .tidak  harus sampai tangan menyentuh lutut. Isyarat sujud lebih rendah  atau lebih ke bawah  daripada isyarat ruku',  tidak boleh sama. (Al-Fiqh  'ala Al-Mazhahib Al-Arba 'ah I, 497-500 atau lihat juga  Syarqawi.  I, 279).

Intinya, kita diperintahkan menunaikan ibadah sesuai dengan kemampuan. Halini berarti, sebagian pekerjaan dalam satu ibadah yang  mungkin dilakukan  tidak  boleh  ditinggalkan -karena terdapat kesulitan menjalankan sebagian peketjaan yang lain. Ini sesuai dengan  kaidah  fikih "al-maisir la yasquth bi Al-ma 'sur?" (yang mudah  tidak  gugur  oleh yang  sulit)  yang  di-istimbath- kan dari  sabda  Rasulullah:

 


 Artinya:  "Jika aku memerintahkan kamu sesuatu  (perintah) maka  Iaksanakanlah  semampumu. (Muttafaq

 'alaih)

Shalat harus sujud dan ruku / secara sempurna, shalat

tetap dilaksanakan menurut  kemampuan, tanpa berkurang pahalanya. (Al-Asyabah  wa An-Nazhair,  176, atau periksa juga ada  Syarqawi.  I, 279).  

                                      

Thursday, April 13, 2017

MACAM-MACAM REZEKI MENURUT ISLAM


Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.”  
(HR. Tirmidzi no. 2344. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih



”Dan Tidak Ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya di jamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua ( tertulis ) dalam Kitab yang nyata ( Lauh Mahfuz )” 
(QS:Hud:6) 

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi (untuk mencari rezki dan usaha yang halal) dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”
(QS al-Jumu’ah:10)



”Dan (ingatlah) ketika Tuanmu memaklumkan "sesungguhnya jika kamu bersyukur, nisacaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) aka pasti azab-Ku sangat berat” 
(QS:Ibrahim:7) 


"...Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, nescaya Allah mencukupkan keperluannya."
(Surah At-Talaq ayat 2-3)



“Mohonlah ampunlah kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (melimpah ruah membawa kebaikan), dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (yang penuh dengan kebaikan dan manfaat).”
(Surah Nuh ayat 10 – 12) 


"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas ( Pemberian-Nya), Maha Mengetahui"
(QS. an-Nur : 32)


"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar" 
(QS. al-Isra 31) 


”Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.k”
 (QS. Al Baqarah 245) .






Monday, October 3, 2016

Friday, August 7, 2015

9 Amalan Memudahkan Rejeki Mengalir

Allah adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Termasuk yang menciptakan manusia dan makhluk yang lainnya. Telah menjadi sunnatullah, bila Allah menciptakan suatu makhluk maka Allah pula yang bertanggung jawab terhadap makhluk itu. Begitu pula Allah menciptakan manusia, maka Allah pila yang bertanggung jawab dalam semua yang dikerjakan manusia. Termasuk dalam pemberian rezeki, Allah memberikan rezeki kepada manusia berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Alhasil antara manusia yang satu dengan yang lain, tidak akan sama kekayaannya. Sebagaimana Allah memberi kefahaman agama antara seorang dengan yang lainnya, akan berbeda pula. Berdasarkan sabda Rosulullahi SAW dalam HR. Ahmad yang artinya “Allah memberi rezeki di antara kalian sebagaimana Allah membagi akhlaq kalian”.

Dan perlu diingat jatah rezeki yang diberikan Allah kepada manusia antara yang satu dengan yang lainnya tidak sama, dan manusia tidak akan mati selama jatah rezeki yang diberikan kepadanya belum habis. Jadi, jika manusia itu meninggal dunia berarti jatah rezekinya juga telah habis.


Cara Memudahkan Rejeki Mengalir
Ada amalan yang diajarkan Allah dan Rosul, yang dapat memperlancar datangnya rezeki, di antaranya :

1.Memperbanyak istighfar kepada Allah, 
istighfar yang berarti meminta ampun kepada Allah dalam arti membaca kalimat istighfar yaitu “Astaghfirullah” yang artinya aku minta ampun kepada Allah. Berdasarkan Firman Allah dalam Alqur’an Surat Nuh Ayat 10 yang artinya “Memintalah ampun kalian kepada Tuhan kalian sesungguhnya Dia Maha Pengampun”. Di samping meminta ampun kepada Allah adalah perintah dari Allah, memperbanyak membaca istighfar banyak membawa manfaat yang lain, berdasarkan sabda dari Rosulullah SAW dalam hadist riwayat Ahmad yang artinya “Barang siapa yang memperbanyak membaca istighfar maka Allah akan menjadikan segala kesusahan, menjadi kemudahan dan dari segala kesempitan Allah menjadikan jalan keluar dan Allah akan memberi rezeki untuknya dari yang dia sangka maupun yang tidak dia sangka”. Yang pasti, memperbanyaklah membaca istighfar agar dimudahkan Allah, baik dalam semua perkara kita maupun dimudahkan dalam rezeki kita.

2.Memperbanyak Infaq Fiisabilillah, 
sesuatu yang kita keluarkan untuk infaq fiisabilillah, Allah akan melipatgandakan, bahkan sampai 700 kali lipat dari apa-apa yang di infaqkan, sesuai dengan firman Allah dalam Alqur’an Surat Al-Baqoroh ayat 261 yang artinya “Perumpamaan orang-orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui”. Dan juga Allah berfirman dalam Hadist Qudsi yang artinya “Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung berfirman : infaqlah kalian maka Aku akan memberi nafkah untuk kalian”. (HR.Bukhori). Harta yang kita infaqkan (shodaqohkan) tidak akan habis sebab shodaqoh tidak akan mengurangi pada harta. seumpama sumur (sumber air) walupun diambil airnya, tak akan pernah ada habisnya , bahkan bertambah lagi.

3.Memperbanyak Shilaturrahim (Menyambung Famili), 
menyambung famili juga merupakan perintah dari Allah dan Rosul, berdasarkan dalil dalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa ayat 1, yang artinya “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. Disamping menyambung famili merupakan perintah dari Allah dan Rasul, jika seseorang sering mempererat tali shilaturrahim, maka dimudahkan dalam rezekinya. Berdasarkan sabda Rasululloh SAW dalam Hadist Bukhori yang artinya “Barang siapa yang ingin diluaskan dalam rezekinya dan ingin di panjangkan dalam umurnya maka supaya menyambung famili”.

4.Senang menghormati tamu, 
salah satu kewajiban seseorang kepada orang lain dalam agama islam adalah menghormati tamu. Baik tamu itu seorang saudara maupun bukan, sudah iman maupun belum. Baik tamu itu kaya maupun miskin. Yang jelas semua tamu harus dihormati dan di agungkan. Selain menjadi perintah Allah dan Rasul. Ternyata menghormati tamu meluaskan rezeki. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Abu Syaikh yang artinya “Tamu datang dengan membawa rezekinya dan dia pergi dengan menghilangkan dosa kaum, dan Allah menghapus dari dosanya dan juga dosa-dosa kaum”. Berdasarkan hadist ini, siapapun yang menjadi tamu harus dihormati jangan disia-siakan, sebab jika menyia-nyiakan tamu maka akan mendapat ancaman.

5.Berusaha menjadi orang yang jujur dan amanat, 
jujur dan amanat merupakan sifat orang iman. Bila seseorang menganggap dirinya sebagai orang iman, tetapi dia belum bisa berbuat jujur dan amanah berarti keimanan orang tersebut belum sempurna. Sifat amanat merupakan perintah Allah juga kepada semua orang iman sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an Surat An Nisaa’ ayat 58, yang artinya “Sesungguhnya Allah memerintah pada kalian untuk menyampaikan amanat-amanat kepada ahlinya (yang berhak menerima)”. Rosulullah SAW dalam Hadist Riwayat Dailami, yang artinya “Amanah bisa menarik rezeki (mendatangkan) pada rezeki sedangkan khianat dapat menarik (mendatangkan) kemlaratan”. Seandainya semua manusia bisa mempunyai sifat yang jujur dan amanat, hidup akan penuh rasa kedamaian dan tidak ada rasa su’udhon (persangkaan jelek) kepada orang lain.

6.Meningkatkan taqwa kepada Allah. 
Taqwa kepada Allah berarti bisa mengerjakan semua perintah Allah sekaligus menjauhi semua larangan-Nya. Dengan demikian Allah akan memudahkan rezeki sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an Surat At Tholaq ayat 2-4, yang artinya: “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberi baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak di sangka-sangka…. Baramgsiapa bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memudahkan di dalam semua perkara orang tersebut”. Perbuatan-perbuatan dosa yang bisa mengakibatkan manusia masuk ke dalam neraka, ternyata bisa mengakibatkan rezekinya tidak lancar sesuai sabda Rasulullahi SAW dalam Hadist Sunan Ibnu Majah yang artinya : “sesungguhnya seorang laki-laki akan dihalang-halangi rezekinya sebab kesalahan (dosa) yang telah ia kerjakan”. Dengan hadist ini, apabila telah melakukan perbuatan dosa segeralah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, sehingga bisa bersih dari dosa dan memudahkan datangnya rezeki.

7.Memperbanyak tawakal kepada Allah. 
Memperbanyak bertawakal (berpasrah diri) kepada Allah, membuat seseorang dicukupi kebutuhannya. Sesuai dengan firman Allah dalam Surat At Thoolaq ayat 3 , yang artinya : “…Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya….”.Dan sesuai dengan sabda Rasulullahi SAW dalam Hadist Sunan Ibnu Majah, yang artinya : “Nabi Bersabda : seandainya kalian tawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal kepada Allah, niscaya Allah akan memberi rezeki pada kalian sebagaimana Allah memberi rezeki pada burung , ketika pagi burung dalam keadaan lapar namun ketika sore burung dalam keadaan kenyang”. Dengan bertawakal kepada Allah, manusia mendapatkan manisnya iman.

8.Selalu berprasangka baik kepada Allah 
(Husnudhon Billaah). 
Berprasangka baik merupakan perintah dari Allah dan Rosul, ternyata mendatangkan rezeki dari Allah. Berprasangka yang baik merupakan inti dan sebaik-baiknya ibadah kepada Allah, sesuai sabda Rosulullahi SAW dalam Hadist Riwayat At Tirmidzi, yang artinya : “Rosulullahi bersabda : Sesungguhnya baiknya persangkaan kepada Allah termasuk sebaik-baiknya ibadah kepada Allah”.

9.Menertibkan Sholat Tahajud 
Sholat tahajud merupakan pekerjaan orang-orang sholeh terdahulu, baik di zaman Rasulullah maupun sebelumnya. Pada saat itulah Allah turun ke langit dunia dan berfirman seperti yang dijelaskan dalam Hadist Bukhori, yang artinya : “Rosulullah SAW bersabda : Allah yang Maha Barokah dan Maha Luhur setiap malam turun ke langit duniaketika tepat pada waktu 1/3 malam yang akhirsambil berfirman : Barang siapa yang berdoa padaKu akan Aku kabulkan, barang siapa yang minta padaKu akan Aku beri dan barang siapa yang minta ampun padaKu akan Aku ampuni”.
Apabila seseorang bisa mengamalkan sembilan amalan ini, Allah akan memudahkan datangnya rezeki. Tapi manusia harus tetap berusaha atau ikhtiar, dan memperbanyak berdoa. Jangan hanya menggantungkan dengan qodar atau bahkan tidak percaya dengan qodar.(menjadi kaum murji’ah atau kaum qodariyah). Hingga dalam hidup tidak hanya melulu mengurusi dunia atau melulu mencari materi, tetapi harus seimbang antara dunia dan akheratnya.



Friday, June 26, 2015

GIGI - Mohon Ampun



Merenung
di dalam diri
terasa hitam kelam memelukku
Semua dosa-dosa kini
kian lama semakin nyata
dan mencekam kehidupanku
Diriku merana kini
dan ragu adakah maaf untukku
Pintaku
berikan aku jalan
tuk menghalau keraguan
demi menjelang rasa bahagia…
Reff.
Yang Maha Kuasa
bimbinglah hamba
Kau Maha Pencipta
maafkan hamba
Berikan se’gra
jalan yang lurus
sejahtera
damai sentosa
dalam jiwa raga…
Kupasrahkan diri pada Illahi
dan kuterima karma
semua dosaku
Sujud pada Mu
mohon ampunan bagi diri
Kumohon kini hanya ampunan Nya
tuk hamba…

Wednesday, June 17, 2015

ADZAN MAGHRIB ARMAND MAULANA

KEUTAMAAN ISTIGHFAR

Salah satu amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah adalah beristighfar.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah setiap hari beristighfar tidak kurang dari 100 kali. Padahal beliau adalah seorang hamba yang ma’shum alias terjaga dari dosa.
fadhilah istighfar2
Subhanallah…
Sebagai ummatnya kita yang banyak dosa ini hendaknya memperbanyak Istighfar, memohon ampun kepada Allah. Inilah 25 Fadhilah Dan Keutamaan ISTIGHFAR
1 Membuat Allah Gembira
Rasulullah saw bersabda, “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya seperti kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2 Dicintai Allah
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertobat adalah kekasih Allah. Orang yang bertobat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa. “(HR.Ibnu Majah)
3 Dosa-dosanya diampuni
Rasulullah bersabda, “Allah telah berfirman,” Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya , maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (berapa banyak dosanya). “(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi)
Imam Qatadah berkata, “Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar. “(Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).
fadhilah istighfar3
4 Selamat dari api neraka
Hudzaifah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka ‘. Bersabda, ‘Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam ‘. “(HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5 Mendapat balasan surga
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. “(QS. Ali’Imran: 135-136).
6 Membuat kecewa setan
Sesungguhnya setan telah berkata, “Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya, “Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.” (HR.Ahmad dan al-Hakim).
fadhilah istighfar
7 Membuat setan putus asa
Ali bin Abi Thalib pernah didatangi oleh seseorang, “Saya telah melakukan dosa ‘.’ Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi ‘, kata Ali. Orang itu menjawab,’ Saya telah bertobat, tapi setelah itu saya berdosa lagi ‘. Ali berkata , ‘Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi, ‘Sampai kapan?’ Ali menjawab, ‘Sampai setan berputus asa dan merasa rugi. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8 Meredam Azab
Allah berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS.al-Anfal: 33).
9 Mengusir kesedihan
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR.AbuDaud, Ibnu Majah dan Ahmad).
fadhilah istighfar2
10 Melapangkan kesempitan
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” (HR.AbuDaud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11 Melancarkan rezeki
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rezekinya karena dosa yang dilakukannya.” (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12 Membersihkan hati
Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Ketika ia bertobat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya. “(HR.Nasa ‘i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13 Mengangkat derajat di surga
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata, ‘Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata, ‘Karena istighfar anakmu untukmu’. “(HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14 Mengikuti Sunnah Rasul
Abu Hurairah berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.” (HR.Bukhari).
15 Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
Rasulullah bersabda, “Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertobat.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
fadhilah istighfar3
16 Bersifat sebagai hamba Allah yang sejati
Allah berfirman, “Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap tak at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur. “(QS.Ali ‘Imran: 15-17).
17 Terhindari dari menjadi orang yang dzalim
Allah berfirman, “… Barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang Dzalim.” (QS. al-Hujurat: 11)
18 Mudah mendapatkan anak
Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka:” Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai. “(QS.Nuh: 10-12).
19 Mudah mendapatkan hujan
Ibnu Shabih berkata, “Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98)
20 Bertambah kekuatannya
Allah berfirman, “Dan (dia berkata):” Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa. ” (QS. Hud: 52)
fadhilah istighfar
21 Bertambah kesejahteraannya
Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka:” Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. “(QS.Nuh: 10-12).
22 Menjadi orang yang beruntung
Allah berfirman, “Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS.an-Nur: 31).
Aisyah berkata, “Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.” (HR.Bukhari).
23 Keburukannya diganti dengan kebaikan
Allah berfirman, “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan sore) dan pada bagian awal dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. “(QS. Hud: 114).
24 Tanda sebagai orang mukmin
Rasulullah bersabda, “Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin. “(HR.Ahmad ).
25 Berkepribadian sebagai orang bijak
Seorang ulama berkata, “Tanda orang yang arif (bijaksana) itu ada enam. Bila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Bila menyebut dirinya, ia merasa hina. Bila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Bila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Ketika disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan ketika mengingat dosanya, ia segera beristighfar. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
fadhilah istighfar2