Thursday, February 19, 2015

Janji Allah bagi orang yang akan menikah

Ngomongin masalah pernikahan dan persiapan emang penuh pertimbangan.., ketika seseorang baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam - macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Saya pernah dapat buku sebagai souvenir pernikahan seorang teman,  isinya lumayan menambah masukan bagi diri saya dalam hal pernikahan..

Berikut ini sedikit saya  share dengan rekan-rekan agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan rekan-rekan semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya dan rekan-rekan.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26). Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32) Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”. Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) [1] Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60) Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya. Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll. [2] Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia [3], pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll. [4] Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain. [5] Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst. Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad). [6] Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35). [7] Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim). [8]

6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (Al Baqarah : 153) Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6) Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)  Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214) Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim. Diantara janji tersebut ada rahasia lebih Indah…… Usia Lebih Panjang karena Menikah ! Cepat para lajang yang masih tetap sendiri, cobalah menikah! Karena berdasarkan survei terhadap usia dan status seseorang, ternyata yang menikahlah yang usianya lebih panjang. Pernikahan tampaknya baik untuk kesehatan pria sehingga pria menikah jarang yang meninggal lebih cepat daripada pria yang tidak menikah. Profesor Andrew Oswald dan Dr Jonathan Gardner dari Universitas Warwick mengamati data pada lebih dari 12.000 orang dewasa dari Survei Rumah Tangga Inggris dan Survei Pensiunan Inggris. Penelitian yang tidak mengaitkan faktor, seperti merokok dan minum, pria menikah menjadi 6,1% berkurang kemungkinannya untuk meninggal lebih dari tujuh tahun dibandingkan pria lajang. Keuntungan wanita menikah dari kematian sedikit lebih kecil risikonya hanya 2,9%. Para peneliti telah menemukan bahwa pria dan wanita menikah lebih sehat dibandingkan para lajang, dan penelitian Warwick menyatakan bahwa pasangan mungkin mengurangi stres pria dan mendorongnya menjalankan gaya hidup yang sehat. Tetapi nampaknya itu bukan satu-satunya faktor, kata mereka. Secara tepat bagaimana pernikahan bisa begitu menakjubkan masih tetap misterius. Bisa jadi hubungan personal yang demikian kuat meningkatkan kesehatan mental dan membantu seseorang untuk menangkis kesehatan fisik. Mungkin penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Menurut Oswald penemuan ini menghapus pendapat yang mengatakan bahwa orang kaya lebih lama hidup. “Lupakanlah uang”.Sudah jelas dari data bahwa pernikahan, bukan uang, yang membuat orang hidup,” katanya dalam pernyataan. Tetapi menurut Anda bagaimana?

Diantara keindahan ada yang harus dingat…
19 yang harus diingat

  1. Ketika akan menikah Janganlah mencari isteri, tetapi carilah Ibu bagi anak-anak kita. Janganlah mencari suami, tetapi carilah Ayah bagi anak-anak kita.
  2. Ketika melamar Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orangtua/wali si gadis.
  3. Ketika akad nikah Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah.
  4. Ketika resepsi pernikahan Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendo’akan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan do’a mereka.
  5. Sejak malam pertama Bersyukur dan bersabarlah Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.
  6. Selama menempuh hidup berkeluarga Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh dengan onak dan duri.
  7. Ketika biduk rumah tangga oleng Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegangan tangan.
  8. Ketika belum memiliki anak Cintailah isteri atau suami anda 100%.
  9. Ketika telah memiliki anak Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.
  10. Ketika ekonomi keluarga belum membaik Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.
  11. Ketika ekonomi membaik Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.
  12. Ketika anda adalah suami Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan anda.
  13. Ketika anda adalah isteri Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.
  14. Ketika mendidik anak Jangan pernah berpikir bahwa orangtua yang baik adalah orangtua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak.
  15. Ketika anak bermasalah Yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya.
  16. Ketika ada pil Jangan diminum, cukupkanlah suami sebagai obat.
  17. Ketika ada wil Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.
  18. Ketika memilih potret keluarga Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga masjid.
  19. Ketika ingin langgeng harmonis gunakanlah formula 6 k : Ketaqwaan kasih sayang kesetiaan komunikasi dialogis keterbukaan kejujuran Setelah menikah, hidup tidaklah sama seperti dulu…. Menerapkan Kebiasaan sehat dalam keluarga Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini mengisyaratkan kita sebagai orangtua untuk menularkan kebiasaan yang baik kepada anak-anak, salah satunya gaya hidup sehat. Apa saja yang bisa dilakukan ?

Demikian sedikit yang bisa saya share dengan rekan-rekan, mudah-mudah Allah swt memberikan berkah dan hidayah-Nya untuk kita semua.. amin..

Warm regards,
Medi

Friday, November 7, 2014

MENGATASI KEJENUHAN DALAM BERIBADAH


Setiap orang yang berkompetensi dalam kebaikan tentu merasakan kelelahan dalam medan tersebut, demikian pula halnya dengan aktivitas yang membutuhkan waktu juga merasakan kelelahan, kelesuan dan kejenuhan karena hal demikian sudah merupakan sifat kewajaran alami yang dimiliki oleh manusia, kecuali Malaikat mereka semata-mata menyembah dan mengabdi ke hadirat Allah SWT. Tanpa merasa letih, lemah dan jenuh. Hal ini diungkapkan Allah dalam firman-Nya :

Artinya : Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. 
(Al-Anbiya’ 19-20)

Demikianlah kondisi malaikat, sedang manusia sesungguhnya mereka itu lemah dalam menelusuri pencapaian menuju Allah SWT, kadangkala suka melanggar apa yang telah ditentukan bahkan menghapus ketentuan yang ada.

Nafsu itu memiliki dua arus yang kontradiksi dan bertolak belakang dan tidak ada ketiganya yaitu melaksanakan ketentuan hukum-hukum Allah atau meninggalkannya dan masing-masing telah mengetahui mekanisme kerjanya, sebagaimana telah dikatakan pakar psikologi Ibnu Qoyim Aj-Jauzi ra. “sesungguhnya hati itu memiliki dorongan emosi yang sangat kuat melaksanakan suatu pekerjaan, juga dorongan emosi yang kuat untuk meninggalkan suatu pekerjaan”. Maka jagalah hati itu disaat kuat dorongan emosinya dan pengaruhilah ia disaat mengalami penurunan  kemauan oleh emosinya untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Oleh karenanya, hendaklah kita selalu berusaha untuk dapat menyiasati jiwa kita sehingga dapat  melanjutkan perjalanan dalam menempuh pendakian mencapai pendekatan diri kepada Allah SWT.

KONDISI IQBAL (kuatnya dorongan untuk beribadah)
Disaat emosi kita sangat kuat begelora untuk melaksanakan kebaikan, hendaklah kita berupaya semaksimal mungkin memperbanyak amal saleh dan ibadah lainnya, baik dengan ibadah nawafil (sunah) atau membiasakan diri melaksanakan di malam hari dan siang hari.

KONDISI IDBAR (kuatnya dorongan untuk tidak beribadah)
Disaat emosi kita lemah, maka paksakan diri untuk melaksanakan yang fardlu dan wajib saja sambil berusaha mempengaruhinya dengan lemah lembut sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Apabila telah dilaksanakan maka tekan dan usahakan untuk dapat melaksanakan ibadah lebih lanjut.

Para Sahabat Rasulullah juga mengalami problema dalam masa keletihan, kelelahan dan kejenuhan ini. Salah seorang Sahabat menghadap Rasulullah dan berkata Wahai Rasulullah tahukan engkau apa yang harus kami lakukan jika merasa lelah dan jenuh dalam melaksanakan suatu amal ?

Rasulullah Saw. Bersabda Artinya : Tahanlah dirimu dari berbuat jahat terhadap sesama manusia, sesungguhnya yang demikian itu merupakan shadaqah  dari kamu untuk dirimu sendiri

Itulah nasehat mulia dan bijaksana dari baginda Rasulullah yang mengarahkan manusia tatkala merasa jenuh dan enggan untuk beramal, suatu pekara yang mudah cukup dengan menahan diri dari berbuat kejahatan, karena yang demikian itu merupakan shadaqah bagi diri sendiri.

Hal ini merupakan seni tersendiri dalam berbuat kebajikan  terhadap individu, disaat mengalami rasa jenuh dan lelah dalam beramal. Janganlah anda bersifat keras terhadap diri sendiri bagai kayu yang keras, kelak ia akan mudah patah terbelah, atau jangan pula lemah bagai jeruk karena kelak akan mudah diperas. Bersikaplah anda sebijak mungkin dalam berinteraksi dengan jiwa anda. Dan sudah sewajarnyalah kalau kita mengalami rasa lelah di tengah perjalanan namun demikian berusahalah sedikit tidur.


Friday, August 22, 2014

KABAR DARI NERAKA



"Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." [At Taubah , Ayat 68]

Al Qur’an dengan jelas telah menggambarkan tentang neraka dan syurga termasuk ucapan2x penghuninya :


“Mereka menjawab,ya Allah.Engkau telah mematikan kami dua kali lalu kami mengakui kesalahan dosa2 kami.Maka adakah sesuatu jalan(bagi kami)untuk keluar dari neraka? (QS.Al Mukmin;11)


Ya Allah,keluarkanlah kami darinya dan kembalikan kami ke dunia. Jika kami kembali (jg kpd kekafiran) sesungguhnya adalah org2 zalim.(QS.Al-Mumin)



Berdasarkan keterangan yang tertulis dalam kitab "As-Sab'iyatu Fi Mawa'idzil Birriyat", bahwa sesungguhnya Allah menciptakan neraka pada hari ahad. Di situ disebutkan pula bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu atau tujuh tingkatan. Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik. “Malaikat Jibril datang kpd Rosulullahpada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yang berbeda dari biasanya.




Rosulullah bertanya: Wahai Jibril,kenapa kumelihat raut mukamu berbeda?

Jibril menjawab:
Wahai Muhammad,aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka dinyalakan.Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa neraka,siksa kubur dan siksa Allah itu sangat dasyat untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman2 itu.

Rosulullah menjawab: Wahai Jibril..lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku.

Jibril berkata:
Baik..Ketika Allah swt menciptakan neraka,apinya dinyalakan seribu tahun hingga berwarna hitam pekat,nyala dan baranya tidak pernah padam.

Demi DZAT yang mengutus engkau kebenaran,seandainya neraka itu berlubang sebesar lubang jarum,niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena panasnya.

Demi Dzat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sbg Nabi,seandainya ada baju penghuni neraka itu digantung diantara langit dan bumi,niscaya semua penghuni dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya.

Demi Dzat yg mengutus Engkau kebenaran sbg Nabi,seandainya sehasta dari mata rantai sbgmn yg disebutkan didalam al qur’an diletakkan di puncak gunung,niscaya bumi sampai kedalamnya akan meleleh.

Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sbg Nabi,seandainya ada seorang berada di ujung barat dunia ini di siksa,niscaya org yg berada di ujung timur akan terbakar karena panasnya.


Neraka itu mempunyai 7 pintu dan masing2 pintu dibagi2 untuk laki-laki dan perempuan.

Rosulullah bertanya;
“Apakah pintu2 itu seperti pintu kami?”

Jibril menjawab;
“Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yg satu berada dibawah pintu yang lain.Jarak pintu yg satu dgn pintu yg lain sejauh perjalan 70 tahun. Pintu yang dibawahnya lebih panas 70 x lipat dari pintu yg diatasnya. Musuh 2 Allah diseret kesana dan jk mrk sampai di pintu itu malaikat Zabaniyah menyambut mrk dgn membawa rantai dan belenggu.

Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan lehernya, dan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu.Setiap orang yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalam neraka."

Rosulullah bertanya, "Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?"

Jibril menjawab,
"Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah

Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah. Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Pintu kedua namanya Jahim.

Yakni pintu neraka tingkatan ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

Pintu ketiga namanya Saqar tempat arang-orang shabi'in.

Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)

Pintu keempat namanya Ladza
berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi.Merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar.

Dalam hal ini Allah telah berfirman :
Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij :5).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Pintu kelima namanya Huthamah tempat orang-orang Yahudi.
Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis.


Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6).

Pintu keenam namanya Sa'ir
Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2.
Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).

Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah Saw.


kemudian Rosulullah bertanya,
"Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?"

Jibril menjawab, "Namanya pintu neraka Jahanam Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama). Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia."

Rosulullah pingsan mendengar penjelasan Jibril tsb. Jibril meletakan kepala Rosulullah di pangkuannya sampai Beliau sadar kembali. Rosulullah bersabda: "Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih. Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?"

Jibril menjawab,
"benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.


Kemudian Rasulullah saw. menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah Saw. lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan shalat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam shalat beliau menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.

Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah beliau dan mengucapkan, ”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW. ?”
Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu.

Umar r.a. datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu' alaikum, yaa ahlal baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah Saw.?"
Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.

Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata,
”Assalaamu'alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah Saw.?"
Namun tidak ada yang menjawab, sehingga meraka pun menangis dan terjatuh.
Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan pintu ia berkata, " Assalaamu' alaikum, wahai putri Rasulullah Saw”
sementara Ali r .a. sedang tidak ada di rumah.

Salman lantas berkata, "Wahai putri Rasulullah Saw ., dalam beberapa hari ini Rasulullah Saw. suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk shalat dan tidak pemah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah beliau."

Fathimah lantas pergi ke rumah beliau(Rosulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah Saw. Fathimah mengucapkan salam dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya adalah Fathimah."

Waktu itu Rasulullah Saw. sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan bertanya, ”Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya."
Maka dibukakanlah pintu untuk Fathimah.

Fathimah menangis sejadi-jadinya, karena melihat keadaan Rasulullah yang pucat pasi, tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab karena banyak menangis.
Fathimah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa dirimu wahai ayahku?"

Beliau bersabda, "Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan melukiskan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih."

Fatimah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?"

Beliau bersabda, "Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, dan mereka tidak dibelenggu ataupun dirantai."

Fatimah bertanya," Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke eraka oleh malaikat?"

Beliau bersabda, "Laki-laki ditarik jenggotnya, sedangkan perempuan dengan ditarik rambut ubun-ubunnya. Banyak di antara umatku yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya untuk digiring ke neraka berkata, ”Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.

”Banyak di antara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka berkata, ”Sungguh aku sangat malu.” Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, ”Siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak dibarengkan dengan golongan setan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?”

Malaikat itu menjawab, "Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan seperti itu.” Malik berkata kepada mereka, ”Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian ini?” (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahwa ketika mereka ditarik oleh malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik, mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad SAW. karena seramnya Malaikat Malik).

Mereka menjawab,”Kami adalah umat yang diturunkan Al-Quran kepada kami dan termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.”

Malik berkata, "Al-Quran hanya diturunkan untuk umat Muhammad Saw .” Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, 'Kami termasuk umat Muhammad Saw” .

Malik berkata kepada mereka, ”Bukankah di dalam Al-Quran ada larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah Ta'ala?” Ketika mereka berada di tepi neraka dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata, ”Wahal Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.” Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.

Malik lantas berkata, ”Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini karena takut kepada siksaan Allah, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.”

Malik lalu berkata kepada Zabaniyah, ”Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka.” Ketika mereka dilempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serempak mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah...., sehingga api neraka langsung menjadi padam. Kemudian Malik berkata, ”Wahai api, sambarlah mereka!” Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallaah.

Malik berkata lagi kepada api neraka, ”Sambarlah mereka”. Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah.” Malik berkata, ”Benar, namun begitulah perintah Allah Arasy”.

Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar sampai dua telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya, dan ada yang disambar sampai leherya. Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata, ”Jangan membakar muka mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud Kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

**********************


Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut :"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung".(QS. Al-Mursilat : 32)


"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. (QS. Al-Hijr : 43)

Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu:

Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat


Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular, Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai, Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat. 
Wallahu'alambishawab.

Mt.Alfatih - Shella Hanum 
SEMOGA BERMANFAAT.